Sistem High Occupancy Vehicle (HOV) adalah sebuah sistem yang ditujukan untuk memaksimalkan kapasitas angkut dari sebuah kendaraan.
Dari hasil pengamatan langsung diketahui bahwa dari 100 kendaraan yang melaju di tol dalam kota pada jam-jam padat/sibuk, rata-rata 48 (± 50%) kendaraan hanya diisi oleh penumpang kurang dari 3 orang. Hal ini menunjukkan bahwa kapasitas angkut dari sebuah kendaraan yang melaju di tol dalam kota cukup rendah. Untuk mengatasi permasalahan ini, PT Jasa Marga dapat mensosialisasikan sistem HOV guna mengoptimalkan jumlah kendaraan yang melaju pada jam sibuk. Dengan sistem HOV ini diharapkan dalam satu mobil dapat diisi oleh penumpang sebanyak-banyaknya. Dengan begitu akan mengurangi jumlah mobil yang melaju pada jalan tol dalam kota.
Salah satu bentuk sistem HOV yang dapat diterapkan adalah dengan pemberlakukan jumlah minimum penumpang dalam sebuah kendaraan ketika menggunakan jalan tol dalam kota pada jam-jam tertentu. Contohnya dengan mengeluarkan kebijakan sistem 3in1 atau 4in1 untuk jalan tol dalam kota dalam jam-jam tertentu. Sistem ini sudah terbukti efektif untuk mengurangi kepadatan kendaraan pada jalan non-tol, sehingga tidak ada salahnya jika PT Jasa Marga mengaplikasikan kebijakan ini untuk jalan tol dalam kota. Dalam penerapannya, PT Jasa Marga perlu berkoordinasi dengan kepolisian guna menindak tegas para pengendara yang melanggar aturan ini. Selain itu, PT Jasa Marga juga perlu berkoordinasi dengan Satpol PP guna mencegah tumbuhnya ‘joki-joki 3in1’ baru.
Sistem HOV dapat dikombinasikan dengan tarif jalan tol dalam kota dengan cara membedakan tarif berdasarkan jumlah penumpang dalam satu kendaraan. Semakin tinggi jumlah penumpang maka tarif yang dibayarkan akan semakin murah. Dengan begitu akan memacu penumpang untuk sharing kendaraannya dengan penumpang lain.
Untuk membantu menerapkan sistem tersebut dan menarik minat masyarakat, PT Jasa Marga dapat membuat aplikasi Social Transport Sharing yang mempermudah penumpang untuk mengetahui kendaraan yang dapat digunakan secara bersama (referensi aplikasi : lyft.me, tickengo.com).
fikri wirawan 
Semoga segala system yang diterapkan dapat membantu dan bisa menjadi yang terbaik untuk semuanya,, 😀
Kalau sudah ngomongin macet itu adalah masalah terbesar dalam ibukota dan ditambah lagi adalah banjir yang dapat membuat tambah parah macetnya. solusi terbaik
dan sampai sekarang super macet dan bertambah malah kang macet jakarta